Merdu suaramu pertanda
engkaulah sang penerus
tampil sebagai yang mengganti
indah susunan kata bahasa
merenungkan hening sanubari
engkaulah kini pemahat hari
kecemerlangan untuk peradaban
gejolak di sepanjang usia
tetap indahkanlah di pengusaian
Duri itu.,.,.
pedihnya iris isi hati
lalu tumbuhkan empati
lalu munculkan toleransi
duri itu menusuk
genangi dadamu dengan harapan
sikapmu undang keharuan
dan tiada lelah pandangi biru langit
mentari dan langit merah senja
temani ketabahanmu
akan berpamit di pelupuk yang berat
Duri itu
kini telah hilang
tapi tetaplah engkau simpan
apa yang dimunculkan oleh rasa perih
Pahamilah.,.,,.,
jika engkau mengetahui
sudilah kiranya mengerti
jika engkau mengerti
sedia hatilah memahami
jiwaku hendak menghampirimu
dengan kesederhanaan
karena aku tak tahu
isi hati dari setiap yang memandang
Perjalanan..,.,.,.
Perjalanan menuju kebaikan
perjalanannya saja hampir-hampir menyenangkan
ini bukan sengatan
melainkan gelitikan yang mentersenyumkan
bukan pula hentakan bentakan
tapi sentuhan penyentuh jiwa
tak ada caci-maki
hanya nyanyian burung-burung pagi
liku-berliku dakian terjal?
permadani merahlah yang terlihat
di anak tangga manakah ini?
perjalanannya saja hampir-hampir menyenangkan
0 komentar :
Posting Komentar