Diberdayakan oleh Blogger.

TEMBANG MALAM

lantunan surat cintaNya diperdengungkn.
Sejenak, sekelumit rasa singgah menebar aroma di dermaga hati tak berpenghuni
dingin. . .
Menyiratkn mendung, bagai edelweiss di lereng gunung.
Ah. . . Masih senja. . .
Tetap kutulis kata menyimpan makna, namun tak semua orang mampu merasa.,.

kini ku kan brcerita brsama jutaan pemimpi.
walau susah sungguh,
ku lakukan dengan penuh bayangan.
walau angin berdarah,
kan ku terjang.
walau raga rapuh,
ku coba bertahan...
hingga badan ini terbkar bersama luka,
akibat terjangan kenyataan...

Bayangan itu kini telah dtang,
yang berbaris menyatu dari nadi kejantungku.

tanpa kurasa ini merupakan untaian do'a,
yang trucap waktu demi waktu...
ini seperti apa yang ditakdirkan,
tak seperti yang diramalkan...
aku sangat berterimakasih kepada Allah,
atas anugrah yang selama ini kurasakan...

Langitpun kurasa tak mampu melukiskan semua ini,
yang nyata terlihat dari mimpi ke dunia nyata...
hanya cinta yang mampu brkata..
perlahan tapi penuh kasih..

Aku sngat bangga kepada Tuhan,
yang telah mengucurkan nikmat yang tak terhingga...
tapi kurasa ini hanya ujian,
hanya fatamorgana..